Kumpulan Berita liputan6


Selamat Tinggal Messi, Mana Gelar Mu Buat Argentina?

Nama Lionel Messi dikenal sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa setelah prestasinya bersama Barcelona. Namun, karirnya malah berbanding terbalik ketika berkostum Argentina.
Pada drama adu penalti di final Copa America Centenario, Messi berjalan mendekati titik putih MetLife Stadium, mengangkat bola, menciumnya, sebelum meletakkannya kembali ke titik putih. Ancang-ancang diambilnya, sayang bola melayang saat ditendang. Raut wajahnya pun memerah.
Sebagai penendang pertama Timnas Argentina tentu diharapkan bisa memberikan harapan, apalagi sebelumnya eksekutor Chile, Arturo Vidal, juga gagal. Tak heran, jersey Albiceleste yang dikenakannya langsung ditarik dengan keras, Messi kecewa.
Betul saja, Chile akhirnya menjadi juara Copa America setelah berhasil menang 5-3 atas Argentina di babak tos-tosan. Artinya, ini kali ketiga Messi gagal di laga final turnamen besar bersama Argentina.
Sebelumnya, Messi merasakan kenyataan pahit saat harus kalah 0-1 di tangan Jerman pada final Piala Dunia 2010 lalu. Setelah itu, Chile yang gagalkan mimpi Argentina merebut gelar juara di ajang Copa America.
Kini, Chile kembali menjadi ganjalan Messi cs di edisi spesial ke-100 Copa America. Sang pemain terbaik dunia pun untuk kali ketiga hanya bisa melewati trofi juara bukan mengangkatnya.
Bagaimana perasaan Messi? Tentu saja hatinya bak hancur. Air mata bercucuran dengan deras di pipi pemain 29 tahun tersebut. Matanya kosong seakan tak percaya kalah Argentina kembali gagal di tangannya.
Yang mengejutkan, pernyataan Messi memutuskan mundur dari Timnas Argentina usia kekalahan tersebut.
"Bagi saya, tim nasional telah berakhir. Syaa telah melakukan sebisa saya. Ini menyakitkan tak menjadi juara," kata Messi setelah kalah dari Chile.
Tidak sampai di situ saja. Setelah pertandingan, akun Twitter timnas Argentina menuliskan kutipan dari Messi yang berbunyi:
"Ini bukan takdir kami. Ini final ketiga kami secara beruntun. Kami sudah berusaha. Ini masa-masa yang sulit untuk dianalisis. Di ruang ganti, saya berpikir bahwa ini sudah selesai untuk saya. Tim ini bukan untuk saya".
"Itulah yang saya rasakan saat ini. Ini adalah kesedihan yang mendalam. Saya gagal menyarangkan penalti yang sangat penting. Keputusan ini untuk kebaikan semuanya," tulis Messi.

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU